Selasa, 27 September 2011

buat kamu yang sedang menutupi tangisnya

Hey kamu..walaupun dinding kamarmu benda mati, tapi dia berbicara pada angin untuk menyampaikan perasaanmu pada mereka.

Bingung mau menangis atau tidak.

Waktu kau sedang sendirian dan tiba-tiba kau menangis di dalam kamarmu, sadarkah kamu bahwa angin telah menyampaikan balasan bisikan dindingmu dari mereka, teman-temanmu.
"Menangislah..tidak apa-apa..karena memang itulah wanita"

Ketika kamu berusaha tertawa di depan teman-temanmu, disaat yang sama, teman-temanmu itu juga sedang berusaha tertawa untukmu. Padahal kalau kau cerita tentang apa yang kau rasakan saat itu, mereka tentu tidak akan sekedar berusaha tertawa, tapi tangan-tangan hangat mereka akan membimbing tubuhmu menuju dada mereka. Dada yang lapang, cukup untuk membagi bebanmu berton-ton beratnya.

Ketika kamu berusaha berjuang membuka mulutmu untuk sesendok nasi, maka saat itu juga teman-temanmu yang duduk disampingmu seakan menahan nafasnya untuk menunggumu membuka mulut untuk suapanmu yang kedua.

Ketika kamu bercerita betapa kamu telah memaafkan seseorang yang menyakitimu, teman-teman yang berhadapan denganmu seakan setuju denganmu. Tapi, bila kau lihat lebih tajam lagi ke hatinya, kau pasti akan melihat hatinya luka-luka seperti kena cabikan.

Di saat kau merasa paling sedih dan akan mengeluarkan air mata, justru disaat itulah mata teman-teman setiamu sudah banjir membengkak.
Di saat kau berusaha tertawa untuk menutupi kesedihanmu, justru saat itulah kau sadar tubuhmu sudah dipeluk oleh dada hangat mereka, teman-temanmu.


*Semangattt!!! Ayo peluk teman-temannya..

2 komentar:

  1. gak mau ah, bukan muhrim~ Hahahaa! selamat datang kembali! keep posting yaa~ :)

    BalasHapus
  2. yoiiii...tapi kayanya kalo lu sama rhimbut sih muhrim kak....

    BalasHapus