Rabu, 18 Januari 2012

Kajian Karakteristik Habitat dan Pola Sebaran Spasial Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas Cuvier, 1809) di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak

Macan tutul jawa (Panthera pardus melas Cuvier 1809) adalah salah satu satwa vertebrata endemik di pulau Jawa. Di Indonesia, satwa ini dilindungi oleh Undang-undang No. 5 tahun 1990 tentang konservasi sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, serta Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 7 tahun 1999 tentang pengawetan jenis tumbuhan dan satwa. Macan tutul jawa mendapat tekanan yang cukup besar baik populasi maupun habitatnya, sementara data dan informasi mengenai ekologi satwa tersebut masih sangat terbatas. Penelitian mengenai habitat macan tutul jawa tergolong sedikit terutama karakteristik habitat dan pola sebaran spasial yang digunakan macan tutul jawa untuk melakukan aktivitas hariannya.
Penelitian dilaksanakan pada bulan November 2010 sampai dengan Januari 2011 di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji karakteristik habitat macan tutul jawa serta menduga kelimpahan dan pola penyebaran macan tutul jawa di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak. Data yang dikumpulkan adalah karakteristik habitat yang meliputi ketersediaan satwa mangsa, sumber air, dan tempat berlindung (cover) serta aktivitas perjumpaan dengan macan tutul jawa dan satwa mangsanya. Metode pengambilan data untuk mencatat perjumpaan dengan macan tutul dan satwa mangsanya adalah menggunakan tracking survey. Jenis data yang diambil adalah jumlah jejak (tapak kaki, suara, cakaran, kotoran, sisa mangsa) dan jumlah individu, kemudian ditandai pada GPS. Data struktur dan komposisi vegetasi diperoleh menggunakan metode garis berpetak pada berbagai tipe habitat.
Karakteristik cover yang digunakan macan tutul jawa di TNGHS memiliki daerah lebih tinggi dari daerah sekitarnya, tajuk yang rapat, batang pohon yang tinggi dan besar, terdapat semak atau semai yang tinggi dan rapat, adanya goa, dan rerumpunan bambu yang jauh dari aktivitas manusia. Karakteristik ketersediaan air di TNGHS yang digunakan macan tutul untuk mencari mangsanya adalah sumber air utama yang ada di tempat itu, memiliki tumbuhan bawah yang melimpah di sekitarnya, dan tidak terlalu jauh dari sarang/tempat beristirahat macan tutul jawa tersebut. Karakteristik satwa mangsa yang dibutuhkan oleh macan tutul jawa adalah satwa yang melimpah dan mudah dijumpai di sekitar wilayah jelajahnya. Jarak dari sungai dan gangguan merupakan faktor yang mempunyai korelasi yang kuat dan erat dengan keberadaan macan tutul, tetapi kedua faktor ini tidak cukup berpengaruh. Faktor utama yang mempengaruhi keberadaan macan tutul jawa adalah satwa mangsa, air, dan cover. Macan tutul jawa di TNGHS memiliki kepadatan relatif tertinggi 0,31 individu/km2 di hutan pegunungan bawah primer. Macan tutul jawa di Taman Nasional Gunung Halimun-Salak memiliki pola sebaran homogen mengikuti pergerakan satwa mangsanya.

2 komentar:

  1. ini abstrak bukan bret? Hahahaha~! mantaaapp! :D

    BalasHapus
  2. yoi kakakkk...mudah2an ke depannya gw lebih rajin menulis :)

    BalasHapus